Kamis, 21 Mei 2009

Jenis Sumur Pemboran

Ada berapa macam jenis sumur ?

Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur :

Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.

Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.

Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

Istilah persumuran lainnya :

  • Sumur produksi : sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.
  • Sumur injeksi : sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.
  • Sumur vertikal : sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
  • Sumur berarah (deviated well, directional well) : sumur yang bentuk geometrinya tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.
  • Sumur horisontal : sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal. Merupakan bagian dari sumur berarah.

Free Signature Generator

Free Signature Generator

Baca selengkapnya disini......

Gas Lift, Waterflood & Natural Flowing Well

Gas lift well (metode Artificial Lift - satu level dengan pompa sucker rod, ESP, PCP, Plunger Lift, etc) & Waterflood system adalah cara exploitasi minyak karena tekanan alamiah sumur (natural flowing well) sudah tidak mendukung untuk mengalirkan fluida ke permukaan tanah. Berikut gambar perbedaan antara gas lift, waterflood & natural flowing well :









Free Signature Generator

Free Signature Generator

Baca selengkapnya disini......

Perlapisan

Definisi
Perlapisan adalah sifat utama dari batuan sediment hasil dari proses pengendapan yang menghasilkan bidan-bidang batas satuan sedimentasi.

Lapisan adalah satuan stratigrafi terkecil (mm – m) teridiri atas satu macam batuan yang homogen dibatasi padabaguan bawah dan atas oleh bidang perlapisan.

Bidang perlapisan adalah suatu bidang yang diujudkan amparan/penyebaran suatu mineral tertentu, besar butir atau bidang sentuhan yang yang tajam antara dua macam lithologi yang berlainan.
• Bidang antara muka pengendapan (depositional, interpretasi)
• Bidang kesamaan waktu (isochronous, surface)

Cara mengenal perlapisan
a. Perubahan
- Macam batuan
- Susunan mineralogy
- Tekstur  besar butir
- Warna
- Struktur sediment
- Kekerasan batuan

b. Penyebaran fosil/mineral/batuan
c. Jejak binatang (bioturbasi)
d. Kick dalam listrik

Lapisan  indicator kesamaan waktu (key bed, marker bed)

Lapisan penunjuk (marker)
- Tipis, penyebaran luas
- Mempunyai keseragaman dalam sifat lithologi pada seluruh tempat lapisan tersebar sehingga mudah dikenal kembali
- Lapisan pada semua lokasi terbentuk pada waktu yang sama
- Lapisan tidak berulang

Macam lapisan penunjuk
- Lithologi
- Paleontology/fosil (paleo marker)
- Lapisan penunjuk elektris/sifat kelistrikan (elektrik marker)

Bentuk lapisan
- Lempeng pipih merata (dimensi ke satu arah lebih kecil daripada dua dimensi lainnya)
- Bentuk lensa (membaji ke segala arah)
- Prisma (membaji ke dua arah)
- Nodular

Cara lapisan menghilang secara lateral
- Perubahan berangsur
- Perubahan secara tajam  interfingering
- Membaji

Struktur sediment
Kelainan-kelainan dari bidang perlapisan yang normal, yang terjadi pada waktu :
- Proses sedimentasi  struktur primer
- Sesudah sedimentasi/sebelum sedimentasi atau pada waktu diagenesa  struktur sekunder



Klasifikasi
Selley 1970  3 golongan
1. Pre-depositional sediment struktur
• Sebelum pengendapan sediment yang lebih muda, dapat diamati pada bidang permukaan perlapisan
- Grooves
- Flutes
- Scour Mark
- Tool Markines
2. Sun-depositional sediment struktur
• Terbentuk selama proses pengendapan
- Cross bedding
- Lamination <>
- Micro-cross lamination
3. Post-depositional sediment struktur
• Terbentuk segera setelah pengendapan
- Slump struktur
- Flame struktur

Coleman dan Jarliano 1965
Struktur sediment dibagi menjadi 3 :
1. Primer
• Terbentuk pada waktu proses sedimentasi
- Laminar sejajar > adalah lapisan pada batuan sama /merata satu jenis
- Perlapisan silang siur > adalah perlapisan yang saling menyilang
- Perlapisan bersusun > adalah perlapisan yang tersusun pada saat pengendapan
- Gelembur gelombang > adalah perlapisan yang berbentuk lapisan bergelombang


2. Sekunder
• Terbentuk setelah proses sedimentasi, sebelum atau selama proses diagenesa
- Struktur beban (load cast)
- Ball and pillow struktur
- Rekah kerut (mud cracks)
- Akibat jejak organic : jejak binatang
3. pertumbuhan organic
• terbentuk oleh pertumbuhan organisme sebagai bagian proses pengendapan
- Laminasi pertumbuhan (growth lamination)

Arti dan kegunaan
1. Bagian atas dan bawah perlapisan yang dapat dinamakan
- Perlapisan silang siur
- Perlapisan bersusun
- Gelembur gelombang
- Letak beban (load cast)
- Rekah kerut (mud cracks)
- Raindrop impirit
- Pillow lava
- Vesculer of top lava
2. Arus purba
Penentuan arah arus purba yang dapat digunakan adalah struktur primer yang bersifat vector (sebagai indicator yang menunjukkan arah arus transport sediment)
- Cross stratification
- Slump struktur
- Pebie indication
- Groove cast
- Fluet cast
- Prood cast
- Asimettrical ripple marks
3. Lingkungan pengendapan
Permasalahan penentuan arah arus purba
- Arah transport sediment dari sumber cekungan
- Diperkirakan bearingnya
- Lereng purba dan gradient spesies
- Lereng dianggap searah dengan arah transport
- Arah dip slope searah dengan bearing transport

Plotting arah arus
- Rosette diagram/diagram kipas
- Histogram
- Schimiats net dengan plotting pole
Jika perlapisan batuan yang di ukur dengan arah arusnya sudah mengalami gangguan koreksi

Penampang struktur
Penggunaan pengukuran penampang stratigrafi
1. Mendapatkan data lithologi terperinci dari urutan lapisan suatu batuan formasi
2. mendapatkan ketebalan terperinci yang teliti dari setiap satuan stratigrafi
3. untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan urutan-urutan sedimentasi

Baca selengkapnya disini......