Jumat, 05 Juni 2009

Chevron Siapkan US$ 900 Juta untuk 2 Lapangan Migas di Duri


PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyiapkan US$ 900 juta untuk pengembangan dua lapangan barunya di North Duri Area 13 dan 14. Produksi dari kedua area tersebut diperkirakan bisa mencapai 45.000 barel per hari pada 2014.

"Investasi area 13 dan 14 kurang lebih sama denga area 12," kata Presiden Direktur CPI Suwito Anggoro disela-sela peresmian produksi Lapangan North Duri Area 12, Duri, Riau, Rabu (26/11/2008).

Dalam keterangan tertulisnya memang disebutkan total investasi pengembangan Lapangan North Duri Area 12,13 dan 14 mencapai US$ 1,3 miliar. Untuk area 12 saja, CPI menggelontorkan investasi US$ 450 juta.

Sementara Kepala BP Migas R Priyono menyatakan pengembangan area 13 dan 14 rencananya akan dimulai tahun depan. Secara bertahap, produksi kedua area tersebut bisa mencapai 45.000 barel per hari di 2014.

"Produksi dari area 13 dan 14 mungkin sekitar 45.000, ini akan digunakan untuk menahan laju penurunan produksi," katanya.

Pengembangan lapangan di tiga area tersebut membutuhkan 2.000 sumur untuk menginjeksikan uap guna membantu pengangkatan minyak dari lapisan batuan. Proses konstruksi dan produksi bakal berjalan secara simultan selama sekitar 8 tahun.

Lapangan Duri merupakan lapangan berproduksi yang dikelola Chevron di Indonesia. Total produksi Chevron di seluruh lapangannya sendiri hampir setengah dari total produksi minyak nasional.

www.detikfinance.com

Baca selengkapnya disini......


PROSES OPERASI DI DALAM KILANG MINYAK

Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa
hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.
Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:
Proses
Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
Unifikasi melalui proses
alkilasi dan polimerisasi
Alterasi melalui proses
isomerisasi dan catalytic reforming
Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.

Baca selengkapnya disini......

SEJARAH PEMBORAN MINYAK DI DUNIA


- 1500 SM
China telah melakukan pemboran dengan metode primitive cable tool untuk mencari garam sampai kedalaman 2000 feet

- 1859
Kolonel Drake melakukan pemboran di Titusville Pensylvania dengan kedalaman 65 feet untuk mencari minyak dan berhasil memperoleh 2000 barell pada tahun pertama produksi

- 1863
Leshcott ahli sipil kebangsaan prancis melakukan pemboran dengan system Rotary drilling untuk mencari air, dia merupakan orang pertama yang menggunakan Rotary drilling system

- 1901
Spindlletop Texas Rotary Drilling System pertama kali digunakan pada pemboran sumur minyak


- 1914
Hampir 10% pemboran didunia menggunakan Rotary Drilling System, sampai saat ini,

Rotary Drilling System sendiri merupakan sistem pemboran dengan memutar Drill Pipe, dan bukan merujuk pada suatu alat (Rotary Table) karena sebenarnya Top Drive sendiri masih menggunakan System pemutaran pada saat beroperasi, kecuali pada saat melakukan pemboran didaerah yang membutuhkan sudut kemiringan serta ketelitian tinggi (Build Up Section atau Horizontal Walk) barulah system Sliding Drill digunakan

Baca selengkapnya disini......