Rabu, 29 April 2009

Peralatan Baru dari Baker Hughes

Frac-Point toolBaker Oil Tools’ Frac-Point™ System provides operators with the ability to pinpoint fluid placement and volume during open-hole fracturing operations. This cost-effective system provides open-hole isolation between zones, zone lobes or fault lines so that fracture fluid is delivered where needed to maximize its effect.

Advantages

  • One-trip installation saving rig time
  • Rotation and torque-through capabilities through entire system
  • Proven packer and sleeve technology
  • Extensive ball and seat testing to ensure seal during high-pressure bottom hole fractures
  • Patented anti-extrusion element system to ensure pack off in variable hole geometries

Additional Information

The

Frac-Point™ System is deployed as a one-trip installation and set in place by the application of hydraulic pressure. The isolation and liner-top packers are set against a ball seat in the shoe of the liner. The rig can then be moved to another location and the fracture treatment pumped when ready. Successive ball sizes are dropped to open their corresponding sleeves. Desired fracture volumes can be displaced with timing of the ball releases to accurately place fracture fluid in each interval. The ball seats in the sleeves can be later drilled out to a full open string ID.

Baca selengkapnya disini......

Pertamina-PLN Kembangkan 15 Pembangkit


PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bulan depan menandatangani pokok-pokok perjanjian (HoA) pengembangan lima belas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang akan masuk dalam proyek percepatan listrik 10.000 Megawatt tahap kedua.

Manager Humas Pertamina Geothermal Energy Adiatma Sardjito mengatakan, saat ini surat perjanjian pengembangan pembangkit sudah siap. "Juni kami menargetkan sudah ditandatangani bersama," kata Adiatma di Jakarta, Jumat 22 Mei 2009.

Menurut dia, salah satu butir yang ada dalam perjanjian itu, adalah soal pelaksanaan proyek. Dalam pelaksanaan, Pertamina dan PLN akan mendapatkan bagian masing-masing. Misal, kata dia, PLN mendapatkan proyek membangun pembangkit, sedangkan uapnya membeli dari Pertamina.

Cara lain, Pertamina mendapatkan semua proyek, mulai dari pengembangan panas bumi hingga membangun pembangkit. Sedangkan listrik yang diperoleh, Pertamina menjual ke PLN. "Mana yang lebih siap, nanti kami jalani," tuturnya.

Dalam rencana Pertamina, pada 2014 proyek-proyek yang rencananya masuk dalam 10.000 MW tahap kedua yaitu di Kamojang, Lahendong, Sibayak, Ulubelu, Lumut Balai, Hululais, Kotamobagu, Sungai Penuh, Karaha, dan Iyang Argopuro dengan total potensi 1.342 MW.

Baca selengkapnya disini......