Bagaimana pengerjaan pemboran sumur dilakukan ?
Pemboran sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor. Pada pemboran konvensional, seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan oleh alat yang disebut turntable. Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara elektrik ataupun transmisi mekanikal. Dengan berputar, roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan. Daya dorong mata bor diperoleh dari berat pipa bor. Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu persatu. Selama pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor ke bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pemboran.
Mengapa digunakan lumpur untuk pemboran ?
Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).
Mengapa pengerjaan logging dilakukan ?
Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb.
Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.
Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma-ray) sedini mungkin pada saat pemboran.
Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua informasi dari partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang dibor.
Sumber : http://migasnet04david078.blogspot.com/search/label/migas
Free Signature Generator
Selasa, 14 April 2009
Differential Pressure Sticking pada Drill Pipe Dan Drill Collars
Differential wall sticking dikarenakan oleh drill pipe atau drill collar menghalangi aliran dari fluida dari dasar lubang menuju ke formasi
Pada formasi yang permeable, dimana kolom hidrostatik lumpur lebih tinggi dari tekanan formasi , kehilamgan tekanan dapat diperhitungkan karena aliran fluida kedalam formasi disaring oleh batuan pada dinding sumur dan mengakibatkan terbentuknya filter cake.
Bagian permukaan peralatan yang licin, membantu efek pelekatan dari filter cake, membentuk penghalang pada fluid loss ke dalam formasi, tergantung dari panjang dari wilayah yang terhalangi dan perbedaan dalam lubang bor serta tekanan formasi, halangan terhadap fluida ini yang mengakibatkan terjadinya tenaga yang sangat besar terhadap peralatan, dan kemudian mengakibatkan differensial wall sticking pada drill string
Penggunaan dari packed hole assembly akan menghilangkan banyak kondisi yang berakibat pada pipe sticking dari drill stem dengan mencegah menyentuh dasar sumur, seperti bit stabilizing assemblies juga mencegah perubahan sudut lubang secara tiba-tiba, offset dan dogleg severity yang mengakibatkan sticking pada drill stem dalam key seat
Mengurangi Differential Pressure Sticking
Differential Pressure Sticking dapat dikurangi secara effektif dengan menggunakan peralatan berikut:
Hevi-WateT Drill Pipe (lihat gambar No. 01)
Alat ini digabungkan pada akhir untuk melengkapi upset ditengah tube dan bertindak sebagai centralizers untuk menyangga bagian heavy-wall dari dinding lubang.
piral or Grooved Drill Collars (lihat gambar No. 01)
Alat ini memberikan luas bidang sentuhan yang kecil pada dinding sumur. Juga membiarkan fkuida untuk melewati dan menyamakan tekanan lubang bor sepanjang collar. Seluruh box end pada semua ukuran dibiarkan tidak terpotong untuk jarak kurang dari 18 in. (457 mm) dan tidak lebih dari 24 in. (610 mm) dibawah pundak. Seluruh pin end pada semua ukuran dibiarkan tidak terpotong untuk jarak kurang dari 12 in. (305 mm) dan tidak lebih dari 22 in. (559 mm) dibawah pundak.
Stabilizers (lihat gambar No. 01)
Stabilizers diposisikan antara drill stem adalah cara positif lainnya untuk mencegah differential sticking. Rotating blade, welded blade dan nonrotating sleeve-type stabilizers digunakan untuk memastikan drill collar berada ditengah lubang. Pemilihan tipe dari stabilizer dan penempatannya pada drill stem dapat merubah kemampuan penembusan pada formation yang sedang dibor, serta ukuran lubang, etc.
Sumber : http://lout-de-chevalier.blogspot.com/2009/06/differential-pressure-sticking-pada.html
Free Signature Generator
Senin, 13 April 2009
Rock Bit Optimasi
Rock bits didesain untu berputar dalam sudut lubang bor. Umur dari bit tersebut berkurang apabila sudutnya salah. Kesalahan sudut ini bias dalam bentuk parallel atau angular. ketika sudut dari lubang berubah dalam keadaan pararel, bit akan keluar dari pusatnya (lihat Gambar No. 1). Hal ini mengakibatkan struktur cutting terlihat seperti pecahan. Lingkaran dari dasar yang tidak tergerus berkembang serta umur dari bit secara drastis berkurang jika drill collar berada tepat diatas bit dan menghantam dinding sumur, kesalahan angular terjadi. Performa bit bergantung pada derajat kesalahannya. Sebagai contoh dalam lubang 83/4 in. (222.3 mm) hole, collar 7 in. (177.8 mm) mengurangi efek dari sudut , akan tetapi kesalahan masih dapat terjadi. Kesalahan Angular memperbolehkan dua efek yang sangat berbahaya jika terjadi. Pertama, berat bit dipindahkan dari satu cone ke cone lainnya, yang mengakibatkan kecepatan kerusakan struktur gigi dan bearing. Berat seharusnya di distribusikan kepada tiga cone. Efek jelek yang kedua adalah kerusakan vital bentuk cutting yang berakibat pada bagian atas luar dari baris gigi. Cone “Apple-shape” terjadi dan berakibat menderitanya bit secara hebat lihat Gambar No.3). perbaikan dramastis pada umur bit telah diperiksa pada bagian bottom hole assembly yang tidak stabil sampai bagian bottom-hole assembly yang stabil, terutama ketika diamond bits, PDC bits, journal bearing atau sealed bearing bits sedang dijalankan.
Kesalahan parallel
dikarenakan oleh penggunaan dari drill collar yang terlalu kecil (tidak sebanding dengan ukuran lubang) dan tidak stabil. Bit dapat bergerak keluar dari titik pusat sampai OD drill collar bersentuhan dengan dinding lubang. Hal ini mengakibatkan kerugian karena pemboran menyimpang dari titik pusat.Kesalahan angular
Dikarenakan oleh penggunaan drill collar (dalam hubungannya dengan ukuran lubang) dan tanpa kestabilan. Kebanyakan bit menekan pada satu cone setiap waktu, menyebabkan kecepatan kerusakan baik pada struktur cutting maupun struktur bearing serta struktur bit.
Sumber : http://lout-de-chevalier.blogspot.com/2009/06/rock-bits-didesain-untu-berputar-dalam.html
Free Signature Generator
Teori Organis dan teori Anorganik
Teori proses pembentukan minyak yang dikenal hingga saat ini ada dua teori besar yaitu teori an-organik dan teori organik. Teori an-organik ini saat ini jarang dipakai dalam eksplorasi migas. Salah satu pengembang teori an organik ini adalah para penganut creationist – atau penganut azas penciptaan, itu tuh yang anti teori evolusi :) . Teori an-organic ini sering juga dikenal abiotik, atau abiogenic.
Proses pembentukan minyakbumi berdasar teori organik
Mungkin ngga ada yang menyangka sebelumnya bahwa secara alami minyak bumi yang ada secara alami ini dibuat oleh alam ini bahan dasarnya dari ganggang. Ya, selain ganggang, biota-biota lain yang berupa daun-daunan juga dapat menjadi sumber minyak bumi. Tetapi ganggang merupakan biota terpenting dalam menghasilkan minyak. Namun dalam studi perminyakan (yang lanjut dan bikin mumet itu) diketahui bahwa tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi akan lebih banyak menghasilkan gas ketimbang menghasilkan minyak bumi. Hal ini disebabkan karena rangkaian karbonnya juga semakin kompleks.Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan teredapkan di dasar cekungan sedimen. Keberadaan ganggang ini bisa juga dilaut maupun di sebuah danau. Jadi ganggang ini bisa saja ganggang air tawar, maupun ganggang air laut. Tentusaja batuan yang mengandung karbon ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Batuan yang mengandung banyak karbonnya ini yang disebut Source Rock (batuan Induk) yang kaya mengandung unsur Carbon (high TOC-Total Organic Carbon).
Proses pembentukan carbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gasbumi. Kalau saja carbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai carbon yang tidak mungkin dimasak.Proses pengendapan batuan ini berlangsung terus menerus. Kalau saja daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain diatasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Tentusaja kita tahu bahwa semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, akan bertambah suhunya. Ingat ada gradien geothermal ? (lihat penjelasan tentang pematangan dibawah).
Free Signature Generator
Minggu, 12 April 2009
Offshore
Pengeboran lepas pantai bisa dilakukan dengan 3 jenis "kendaraan" atau drilling rig, tergantung pada kedalaman air di tempat tsb:
1. Untuk kedalaman 7 - 15 ft (laut dangkal) biasanya dipakai rig jenis "swamp barge". Caranya yaitu dengan memobilisasi rig ke lokasi sumur, setelah itu rig "ditenggelamkan" dengan cara mengisi ballast tanksnya dengan air. Setelah rig "duduk" di dasar dan "spud can" nya nancep di dasar laut, baru proses pengeboran bisa dimulai. Untuk mencegah rig terdesak arus laut yang kadang2 kuat, biasanya posisi rig distabilkan dulu dengan cara mengikatkan rig pada tiang2 pancang di sekitarnya, sebab apabila tidak stabil dan posisi rig tergeser oleh arus, hal ini bisa bikin problem yang serius, terutama sumur
2. Untuk kedalaman 15 - 250 ft, biasanya digunakan jack-up rig (biasanya berkaki 3 atau 4, dan ada yang type independent legs dengan spud can di masing2 leg atau ada juga yang non-independent leg dengan type "mat foundation" seperti fondasi telapak). Kaki rig dengan type mat foundation ini biasanya dipakai di daerah2 laut yang mempunyai soft seabed (dasar laut yang empuk sehingga dengan kaki rig type mat amblesnya tidak terlalu dalam). Rig type jack up bisa digunakan untuk ngebor sumur2 explorasi maupun development (pengembangan). Tahapan yang paling critical adalah pada saat rig move-in mendekati platform, karena rig harus mendekati platform pada jarak tertentu. Kalau kebablasan, rig bisa nabrak plarform dan bisa menyebabkan kerusakan yang significant. Jarak antara rig dan platform sudah ditentukan sesuai design agar rig floor dan derrick yang berada di cantilever deck itu bisa di geser2 (skidding) sehingga mencapai semua well slot yang ada di platform tsb. Satu platform bisa berisi 4, 6, 9, 12 atau lebih well slots tergantung besarnya platform. Untuk approaching platform tsb biasanya rig dipandu oleh 2 atau 3 towing boats, dan di-support dengan 2 atau 4 anchor yang ada di rig. Setelah rig dikunci pada final position, barulah kaki2 rig diturunkan dan diberi "beban awal" atau preload dengan cara mengisi tanki2 dengan air. Rig hull nya sendiri hanya dinaikkan sedikit di atas muka laut sampai kaki2 rig itu tidak ambles lagi pada saat 100% preload. Biasanya setelah 3 jam preload test dan rig stabil, "beban awal" itu dibuang dan rig bisa di jack-up sampai pada ketinggian tertentu untuk drilling mode position di atas platform. Di area BP West Java, leg penetration berkisar antara 25 - 50 ft untuk Arjuna dan Arimbi Field, akan tetapi di Bima Field (daerah Zulu dan sekitar kepulauan Seribu), leg penetrationnya bisa > 100ft karena seabednya yang sangat soft (empuk). Pada kasus deep leg penetration, sering repotnya nanti pada saat rig mau demo
# Untuk laut dalam (>250 ft), digunakan drillships (floater) atau semi-submersible. Drilling rig type floaters biasanya dipakai untuk ngebor sumur2 explorasi karena praktis rig jenis ini gak bisa "nempel" di platform untuk ngebor sumur2 development. Untuk rig jenis ini, biasanya dilengkapi dengan 8 anchor / jangkar, yang tersebar di sekeliling rig. Setelah rig berada di posisi sumur, semua jangkar di-deployed dan di "pretension" sampai dengan 300,000lbs untuk setiap jangkar. Bila jangkar tsb slip pada saat pretension, bisa ditambahkan "piggy back anchor" di belakang jangkar utama. Sama halnya dengan 'preloading' pada type rig jack up, 'pretension' selama mooring operations inipun sangat penting di lakukan pada rig jenis floaters agar nantinya rig benar2 stabil pada saat drilling mode. Selain itu, rig juga dilengkapi dengan "motion compensator" system untuk mengatasi masalah heave, pitch dan roll pada rig jenis floaters, sehingga posisi rig floor relative stabil terhadap lubang sumur at all times. Bahkan di rig2 modern dewasa ini, rig positioning sudah diatur secara computerized agar tetap stabil on position. Setelah semua urusan moving-in ini selesai, barulah Inul, eh...., rig siap untuk ngebor.
Free Signature Generator
Jenis kilang
Gambar ini adalah skema diagram alur yang khas minyak yang menggambarkan berbagai unit proses dan aliran sungai antara produk yang terjadi antara ceruk feedstock minyak mentah dan produk akhir akhir.
Sumber : http://migasnet04david078.blogspot.com/search/label/migas
http://migasnet04david078.blogspot.com/search/label/migas
Free Signature Generator
Sabtu, 11 April 2009
You're Beautiful
My life is brilliant.
My love is pure.
I saw an angel.
Of that I'm sure.
She smiled at me on the subway.
She was with another man.
But I won't lose no sleep on that,
'Cause I've got a plan.
You're beautiful. You're beautiful.
You're beautiful, it's true.
I saw your face in a crowded place,
And I don't know what to do,
'Cause I'll never be with you.
Yeah, she caught my eye,
As we walked on by.
She could see from my face that I was,
Fucking high,(Real version)
Flying high,(clean version)
And I don't think that I'll see her again,
But we shared a moment that will last till the end.
You're beautiful. You're beautiful.
You're beautiful, it's true.
I saw your face in a crowded place,
And I don't know what to do,
'Cause I'll never be with you.
You're beautiful. You're beautiful.
You're beautiful, it's true.
There must be an angel with a smile on her face,
When she thought up that I should be with you.
But it's time to face the truth,
I will never be with you.