Jumat, 24 April 2009

Harga Minyak Indonesia US$ 50,62/Barell


Harga rata-rata minyak mentah Indonesia Crude Price (ICP) hingga April mencapai angka US$ 50,62 per barel.

Angka ini mengalami kenaikan US$3,67 per barel dari ICP bulan sebelumnya yaitu US$ 46,59 per barel.

Berdasarkan data yang dikutip VIVAnews, Sabtu 2 mei 2009 dari situs Direktorat jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) DESDM menjelaskan, perhitungan ini mengacu pada formula ICP. Sementara untuk harga Minas/SLC untuk April sebesar US$ 53,45 per barel, naik US$ 4,94 per barel dari bulan Maret yang mencapai US$ 48,51 per barel.

Peningkatan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang disebabkan beberapa faktor, antara lain optimisme pasar akan mulai bangkitnya pertumbuhan perekonomian dunia, sehubungan dengan kesepakatan Negara-negara anggota G20 dalam pertemuan tanggal 2 April 2009 di London, untuk mengalokasikan dana bantuan sebesar US$ 1,1 triliun kepada IMF dan institusi keuangan dunia lainnya dalam masa resesi saat ini.

Selain itu, menguatnya bursa saham dunia terutama Wall St-AS, sehubungan dengan laporan peningkatan pendapatan beberapa perusahaan besar seperti Wells Fargo Bank, Citigroup, General Electric dan Google pada kuartal I tahun 2009, sehingga memberikan harapan terjadinya perbaikan pada sektor finansial serta menurunnya produksi minyak mentah OPEC sebesar 0,145 juta barel per hari menjadi 27,90 juta barel per hari sebagai dampak semakin meningkatnya kepatuhan (compliance) anggota OPEC dalam mengimplementasikan kesepakatan pemotongan produksinya. Saat ini tingkat compliance mencapai 83 persen.

Melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap euro yang dipicu oleh peningkatan kegiatan industri dan perbankan di Eropa sehingga meningkatkan daya tarik investor terhadap komoditas seperti minyak mentah dan kekhawatiran pasar mengenai kemungkinan terganggunya suplai minyak mentah dari Nigeria terutama akibat serangan kelompok militan terhadap fasilitas pipa minyak di wilayah Niger Delta, Nigeria, pada pertengahan April 2009 yang telah menyebabkan kebakaran dan ditutupnya jalur pipa utama serta stasiun-stasiun pemompa yang berdekatan sehingga menghasilkan penghentian produksi sebesar 0,18 juta barel per hari.

Untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, peningkatan harga minyak juga disebabkan oleh penundaan pengoperasian kembali unit PLTN No 7 Stasiun Kashiwazaki Kariwa milik TEPCO hingga paling cepat pada pertengahan Mei 2009 dan meningkatnya tingkat pengolahan minyak mentah kilang-kilang di Cina pada bulan April 2009 yang mengindikasikan mulai berhasilnya program stimulus ekonomi pemerintah Cina yang berdampak terhadap membaiknya permintaan energi, termasuk minyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar